Terus berkarya dan berusaha, ini awal yang baik dan pekerjaan yang baik semoga kedepan lebih baik lagi
Mudir Operasional Dayah SIDIQ, Ustad Muslim SI, S.H.I, mengajak seluruh santri untuk lebih peka tentang sejarah berdirinya Dayah Sinar Desa Insan Qurani dan sistem kepesantrenan pada kegiatan Khutbatul Arsy tahun ajaran 2024-2025 di Masjid Sinar Desa, Leupung. Rabu, (17/07/2024).
Sebagai pemateri, Ustad Muslim menjelaskan sejarah singkat berdirinya Dayah SIDIQ. Dayah ini didirikan oleh Keluarga Yayasan Sinar Desa yang diketuai oleh Bapak Muslim MA melalui kerjasama dengan almarhum Guru Besar Hafizh Al Qur’an Aceh K.H Amin Chuzaini bin Muhammad Zainuri yang telah memiliki pengalaman penuh mendirikan pesantren seperti MUQ Pagar Air, Insan Qur’ani Aneuk Bate dan Insan Qur’ani Nurussalam.
“Saat itu, Bapak Muslim Ketua Yayasan punya keinginan untuk membangun Pesantren. Kebetulan almarhum Ustad Amin Chuzaini juga ingin membangun Pesantren namun khusus bagi peserta MTQ seperti tempat karantina. Seiring berjalannya waktu, Bapak Muslim dipertemukan dengan almarhum Ustad Amin lalu berbincang-bincang hingga mencapai sebuah kesepakatan kerjasama.” Ungkap Ustad Muslim
Hingga terbangunlah sebuah pesantren bernama Dayah Sinar Desa Insan Qur’ani. Awalnya tidak ada nama Insan Qur’ani, karena tujuannya adalah menciptakan generasi penghafal Al-Qur’an dan fokus pada bidang tahfidz, maka diberikanlah nama Insan Qur’ani sehingga menjadi Dayah Sinar Desa Insan Qur’ani yang kita singkat sebagai Dayah SIDIQ. Lanjut Ustad Muslim.
Kemudian Ustad Muslim juga memaparkan tujuan berdirinya Pesantren ini. Menurutnya Dayah SIDIQ dilahirkan upaya mencetak manusia yang muttafaqoh fiddin menjadi kader pemimpin umat dan bangsa. Dayah ini fokus pada pendidikan santri yang menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah, serta kebebasan berpikir dan berperilaku berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
“Kita harus menciptakan pola dasar pendidikan seperti menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, ukhuwah Islamiyah, serta kebebasan berpikir dan berperilaku berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Hal ini diupayakan untuk mencapai sebuah tujuan yaitu mencetak manusia yang muttafaqoh fiddin.” Tutupnya.
Narasi | Arasha
______________________________
Social Media
Instagram | @dayahsidiq_Official
Facebook | dayahsidiq
Yutube | dayahsidiq
Website | www.dayahsidiq.com
Tinggalkan Komentar