Terus berkarya dan berusaha, ini awal yang baik dan pekerjaan yang baik semoga kedepan lebih baik lagi
Guna melahirkan pendidik Aceh yang berkualitas, Dayah Sinar Desa Insan Qur’ani (SIDIQ) menerapkan pogram Amaliah Tadris sebagai pelatihan mengajar bagi santri akhir. Amaliyah Tadris adalah program praktek mengajar bagi santri akhir yang merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan Dayah SIDIQ dan merupakan salah satu syarat kelulusan santri kelas XII.
Tujuan dari program ini yaitu untuk mengasah keterampilan calon pendidik dalam mengajar. Fungsi utama dari pelatihan ini tentu untuk meningkatkan kompetensi para calon pendidik agar bisa mengajar dan menjadi generasi pendidik – pendidik Aceh yang baik di kemudian hari.
Ahmad Dzikri Pasha menjadi pembuka berlangsungnya Amaliah Tadris di Dayah SIDIQ, Leupung, Aceh Besar. Kamis, (1/2/2024). Dalam wawancara bersama tim jurnalis, Dzikri mengungkapkan rasa dedegan saat pertama kali tampil di khalayak ramai. Praktek mengajar berlangsung di kelas IX dan mahfudhat sebagai materi yang akan disampaikan.
“Ini pertama kali saya mengajar di depan banyak orang. Tentu merasa dedegan, khawatir adanya kalimat yang salah, materi yang lupa. Tapi saya merasa senang, karena dengan adanya Amaliah Tadris ini, saya banyak mendapatkan pengalaman dan wawasan baru. Terlebih lagi bisa melatih mental saya, sehingga suatu hari nanti sayan tidak lagi merasa gugup berbicara di hadapan umum.” Ujar Dzikri.
Praktek mengajar ini dibimbing langsung oleh guru-guru yang ahli pada bidangnya. Praktek ini hampir sama dengan mikro teaching yang dilakukan oleh mahasiswa pada umumnya. Kegiatan Amaliyah Tadris akan berlangsung selama 10 hari, dimulai pada (1/02/2024) s.d (10/02/2024). Semua santriwan maupun santriwati akhir berpartisipasi untuk menampilkan praktek mengajar mereka kepada adik-adik kelasnya.
Narasi | Arasha
Tinggalkan Komentar